Translate

Saturday, May 14, 2016

OJEK TETEBATU (PERESAK)

Nenek Takut Diomelin...



Salman adalah salah satu Tukang Ojek Lokal (Peresak) yang beroprasi seputar Tetebatu - Kotaraja. Pada suatu hari Salman mengantar jemput seorang nenek yang hendak berbelanja ke Pasar Tradisional Kotaraja. Dengan riang Salman membonceng nenek sambil bercanda bernyanyi dan bersiul hingga ketempat tujuan. Sama halnya ada saat pulang, Salman tak pernah lepas dari lagu nyanyiannya yang berjudul "...Jangan Bilang-bilang...". Pada saat melewati jalan berbatu, tidak disangka Si Nenek melorot turun dari kendaraan setengah melompat. Seketika Salman tersentak taget menyadari tumpangannya terjatuh. 
"Kenapa nek...kenapa nek...?" Tanyanya sambil menjemput Si Nenek yang tertinggal di belakang.
"..hehe...maaf, tadi sandal nenek terjatuh makanya nenek mengambilnya..."
"Yeah, payah... Nenek kenapa melompat! disetop dong caranya...melompat melompat kayak katak lompat, kalau kenapa-napa nanti aku juga yang salah...laen kali jangan begitu!" gerutu Salman dengan kesal sambil melanjutkan perjalanannya.
Pada hari lain, Salman kembali mengantar Si Nenek berbelanja ke pasar. Seperti biasanya, siulan dan nyanyian "...Jangan BIlang-bilang..." mengiringi perjalanannya. Hari ini tidak ada hal yang aneh karna tidak ada kejadian seperti bila hari. 
"Yeah, akhirnya sampai juga..." Kata Salman setelah tiba di depan rumah Si Nenek. 
"Almamdulillah..." jawab Si Nenek ragu.
Si Nenek tersenym ramah, namun raut wajahnya tampak sedikit aneh. Salman pun menegurnya.
"Kenapa lagi nek...ada yang salah...?" tanya Salman penasaran. Dengan ragu Si Nenek menjawab...
"hehe sebenarnya...sandal nenek jatuh lagi...tapi tidak apa biar nanti nenek yang ambil sendiri..." katanya malu.
"Jatuh dimana...kenapa tadi tidak ngomong...bodoh!" omel Salman dengan nada marah.
"Nenek takut ngomong, nanti kamu marah..." jawab Si Nenek serba salah.
"Aku kan hanya bilang jangan melompat bukan jangan ngomong...." cerca Salman sambil berbalik untuk mencarikan sandal Si Nenek.
Beberapa hari kemudian, Salman kembali mengantar Si Nenek ke pasar. Namun kali ini tanpa nyanyian dan tanpa siulan. Rupa-rupanya Salman enggan bersukaria karna kejadian beberapa hari lalu. Begitu juga di waktu pulangnya, pikirannya tertuju pada Si Nenek. Dia sudah bersiap-siap mengomeli habis-habisan jika ternyata Si Nenek menjatuhkan lagi sandalnya tanpa memberitahukanya. Dan akhirnya sampai juga di rumah Si Nenek, namun sebelum turun dari motornya Salman melirik kearah kaki Si Nenek, pikirannya "jangan-jangan... Yeah..." betapa terkejutnya Salman begitu melihat di kaki Si Nenek tidak ada sandal. Kali ini bukan hanya sebelah, tapi kedua sandalnya tidak ada. Salman menatap geram, namun Si Nenek hanya tersenyum.
"Dasar Nenek tolol, dimana lagi dibuang sandalnya...sudah berapa kali aku bilang...ngomong caranya...ngomong....bikin repot saja, makanya kalau tidak bisa pakai jangan pakai sandal dong...!". 
"Maaf nak, apanya yang salah...hari ini nenek memang sengaja tidak bawa sandal kok...!"


No comments:

Post a Comment