Tertawa
Aku jalan-jalan sore sambil menunggu matahari terbenam.
Dari kejauhan tampak seseorang yang aku kenal.
Entah apa yang dirasakan.... keliatannya bhagia banget.
Aku coba ikut andil dalam kebahagiaannya dengan tertawa kencang, "...Hahaha hehehe..."
Ekspresi wajahnya seperti itu, dan bibirnya tetap tersenyum lebar.
Sesekali pundaknya berguncang oleh getaran tawanya.
Dari kejauhan tampak seseorang yang aku kenal.
Entah apa yang dirasakan.... keliatannya bhagia banget.
Aku coba ikut andil dalam kebahagiaannya dengan tertawa kencang, "...Hahaha hehehe..."
Ekspresi wajahnya seperti itu, dan bibirnya tetap tersenyum lebar.
Sesekali pundaknya berguncang oleh getaran tawanya.
Sesaat aku mendekati dan coba
menyapanya,
"...Hahahah hehehe....adek manis bagi-bagi cerita dong..."
Gadis itu tidak menyahut, tapi sesaat dia beralih memandangiku yang lagi asyik ikutan tertawa, "...hehehe..." dan...,
"Tepesssss..." sebelah sandal melayang kearahku.
Aku terkejut namun sempat mengelak.
"...Hahahah hehehe....adek manis bagi-bagi cerita dong..."
Gadis itu tidak menyahut, tapi sesaat dia beralih memandangiku yang lagi asyik ikutan tertawa, "...hehehe..." dan...,
"Tepesssss..." sebelah sandal melayang kearahku.
Aku terkejut namun sempat mengelak.
Duh, parah...
Aku salah menilai...
Aku salah menilai...
Ini pesanku buat semua orang,
"Jangan pernah menilai kesenangan orang yang lagi tersenum,
karna mungkin dia bukan tersenyum...tapi menangis!"
"Jangan pernah menilai kesenangan orang yang lagi tersenum,
karna mungkin dia bukan tersenyum...tapi menangis!"
Catatan; "bibir orang ketawa dengan
menangis kok bias sama sih…!
No comments:
Post a Comment