Translate

Saturday, May 14, 2016

PANJAT KELAPA

Sialan...

Aku salah lagi,
Setelah sekian lama temenan sama si Eby, aku pikir dia orang yg sederhana, biasa aja gak ada yang aneh selama ini. Tapi kali ini ada yang janggal di pikiranku. Ehh... ternyata dia orang berada meskipun penampilannya begitu aja. Aku jadi salut, orang kaya yang sederhana.
Buktinya beberapa waktu lalu, saat kami jalan-jalan bersama pasangan masing-masing dari Kotaraja ke utara, sepanjang jalan dia banyak bercerita, tidak disangka ternyata tanah kebun dan sawah di kiri kanan jalan milik bapaknya. Hebat juga dia.
Tapi satu hal yang yang paling aku kesali saat itu, pacarku memintaku metikin kepala muda. Aku bingung, bagaimana memanjat pohon setinggi itu... tapi pacarku memaksa terus, si Eby dan pacarnya juga mendukung. Yeah, demi seorang cewe akhirnya aku paksain untuk bisa memanjat. Inilah bukti perhatianku padanya. Tapi syukur setelah berjuang keras akhirnya sampai juga.
Aku tersenyum bangga saat mendengar pacarku berteriak girang, ''yeye berhasil...sayangku berhasil...''. Teriakannya begitu manja, aku jadi bersemangat. Tapi bukan hanya itu, ada teriakan yang aneh kedengarannya. Sejenak aku perhatiin, ehh...ternyata memang benar, tidak jauh dari tempatku seorang peteni menuding ke arahku, "hei kampret...awas kamu yea...mau di apain buah kelapaku hah! mau maling yea...awas kamu tunggu aku disana''. Mendengar umpatan itu si Eby kabur bersama pacarnya, pacarku sempat menjerit, tapi kabur juga. Sialan aku sendiri belum bisa apa-apa, mau turun juga percuma, Pak Petani sudah menunggu di bawahku. Yeah aku terpaksa harus rela mendengar caci maki sambil berpegangan erat pada pohon kelapa...


No comments:

Post a Comment