Salman adalah salah satu Tukang Ojek Lokal (Peresak) yang beroprasi seputar Tetebatu -
Kotaraja. Pada suatu hari Salman mengantar jemput seorang nenek yang hendak
berbelanja ke Pasar Tradisional Kotaraja. Dengan riang Salman membonceng
nenek sambil bercanda bernyanyi dan bersiul hingga ketempat tujuan. Sama halnya
ada saat pulang, Salman tak pernah lepas dari lagu nyanyiannya yang berjudul "...Jangan Bilang-bilang...". Pada saat melewati jalan berbatu,
tidak disangka Si Nenek melorot turun dari kendaraan setengah melompat.
Seketika Salman tersentak taget menyadari tumpangannya terjatuh.
"Kenapa nek...kenapa nek...?" Tanyanya sambil menjemput
Si Nenek yang tertinggal di belakang.
"..hehe...maaf, tadi sandal nenek terjatuh makanya nenek
mengambilnya..."
"Yeah, payah... Nenek kenapa
melompat! disetop dong caranya...melompat melompat kayak katak lompat, kalau
kenapa-napa nanti aku juga yang salah...laen kali jangan begitu!" gerutu
Salman dengan kesal sambil melanjutkan perjalanannya.
Pada hari lain, Salman kembali
mengantar Si Nenek berbelanja ke pasar. Seperti biasanya, siulan dan
nyanyian "...Jangan BIlang-bilang..." mengiringi perjalanannya. Hari ini tidak ada hal yang aneh karna
tidak ada kejadian seperti bila hari.
"Yeah, akhirnya sampai
juga..." Kata Salman setelah tiba di depan rumah Si Nenek.
"Almamdulillah..." jawab
Si Nenek ragu.
Si Nenek tersenym ramah, namun raut
wajahnya tampak sedikit aneh. Salman pun menegurnya.
"Kenapa lagi nek...ada yang
salah...?" tanya Salman penasaran. Dengan ragu Si Nenek menjawab...
"hehe sebenarnya...sandal
nenek jatuh lagi...tapi tidak apa biar nanti nenek yang ambil sendiri..."
katanya malu.
"Jatuh dimana...kenapa tadi
tidak ngomong...bodoh!" omel Salman dengan nada marah.
"Nenek takut ngomong, nanti
kamu marah..." jawab Si Nenek serba salah.
"Aku kan hanya bilang jangan
melompat bukan jangan ngomong...." cerca Salman sambil berbalik untuk
mencarikan sandal Si Nenek.
Beberapa hari kemudian, Salman
kembali mengantar Si Nenek ke pasar. Namun kali ini tanpa nyanyian dan tanpa
siulan. Rupa-rupanya Salman enggan bersukaria karna kejadian beberapa hari lalu. Begitu juga di
waktu pulangnya, pikirannya tertuju pada Si Nenek. Dia sudah bersiap-siap
mengomeli habis-habisan jika ternyata Si Nenek menjatuhkan lagi sandalnya tanpa
memberitahukanya. Dan akhirnya sampai juga di rumah Si Nenek, namun sebelum
turun dari motornya Salman melirik kearah kaki Si Nenek, pikirannya
"jangan-jangan... Yeah..." betapa terkejutnya Salman begitu melihat
di kaki Si Nenek tidak ada sandal. Kali ini bukan hanya sebelah, tapi kedua
sandalnya tidak ada. Salman menatap geram, namun Si Nenek hanya tersenyum.
"Dasar Nenek tolol, dimana
lagi dibuang sandalnya...sudah berapa kali aku bilang...ngomong
caranya...ngomong....bikin repot saja, makanya kalau tidak bisa pakai jangan
pakai sandal dong...!".
"Maaf nak, apanya yang
salah...hari ini nenek memang sengaja tidak bawa sandal kok...!"